Kamis, 21 Oktober 2010

SISTEM IMUN

Sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme.
Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker.
Fungsi sistem imun :
1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh
2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan jaringan.
3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal
Sasaran utama: bakteri patogen & virus
Leukosit merupakan sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, & sel mast)
Respons Imun
Tahap:
1. Deteksi & mengenali benda asing
2. Komunikasi dgn sel lain untuk berespons
3. Rekruitmen bantuan & koordinasi respons
4. Destruksi atau supresi penginvasi
Pertahanan tubuh ada 2 yaitu :
1. Non spesifik ,natural atau sudah ada dalam tubuh (pembawaan )
merupakan pertahanan tubuh terdepan dalam melawan mikroorganisme disebut nonspesifik karena tidak ditujukan terhadap mikroorganisme tertentu meliputi :
a. pertahanan fisik ; kulit, selaput lendir , silia saluran pernafasan
b. pertahanan kimia ; bahan yang disekresi mukosa saluran nafas, kelenjar sebaseus kulit, kel kulit, telinga, asam HCL dalam cairan lambung , lisosim yang dikeluarkan oleh makrofag menghancurkan kuman gram – dengan bantuan komplemen, keringat, ludah , air mata dan air susu
( melawan kuman gram + )
c. pertahanan humoral
- komplemen mengaktifkan fagosit dan membantu destruktif bakteri dan parasit ( menghancurkan sel membran bakteri, faktor kemotaktik yang mengarahkan makrofag ke tempat bakteri, diikat pada permukaan bakteri yg memudahkan makrofag untuk mengenal dan memakannya

- interferon --- suatu glikoprotein yg dihasilkan sel manusia yg mengandung nukleus dan dilepaskan sebagai respons terhadap infeksi virus.

2. Adaptasi atau yang muncul ( diperoleh) atau spesifik
mempunyai kemampuan untuk mengenal benda asing.
sistem imun spesifik dapat bekerja sendiri untuk menghancurkan benda asing yang berbahaya, tetapi umumnya terjalin kerjasama yang baik antara antibodi, komplemen , fagosit dan antara sel T makrofag.
sistem imun spesifik ada 2 yaitu;
a. sistem imun spesifik humoral
b. sistem imun spesifik selular

Senin, 18 Oktober 2010

Penentuan Perubahan Entalpi dan Hukum Hess

PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI
Untuk menentukan perubahan entalpi pada suatu reaksi kimia biasanya digunakan alat seperti kalorimeter, termometer dan sebagainya yang mungkin lebih sensitif.
Perhitungan : DH reaksi = S DHfo produk - S DHfo reaktan

HUKUM HESS
"Jumlah panas yang dibutuhkan atau dilepaskan pada suatu reaksi kimia tidak tergantung pada jalannya reaksi tetapi ditentukan oleh keadaan awal dan akhir."
Contoh:
C(s) + O2(g) ®   CO2(g) ; DH = x kJ ®   1 tahap
C(s) + 1/2 02(g) ®   CO(g) ; DH = y kJ ®   2 tahap
CO(g) + 1/2 O2(g) ®   CO2(g) ; DH = z kJ
------------------------------------------------------------ +
C(s) + O2(g) ®   CO2(g) ; DH = y + z kJ  
Menurut Hukum Hess : x = y + z



ENERGI-ENERGI DAN IKATAN KIMIA

Reaksi kimia merupakan proses pemutusan dan pembentukan ikatan. Proses ini selalu disertai perubahan energi. Energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan kimia, sehingga membentuk radikal-radikal bebas disebut energi ikatan. Untuk molekul kompleks, energi yang dibutuhkan untuk memecah molekul itu sehingga membentuk atom-atom bebas disebut energi atomisasi.
Harga energi atomisasi ini merupakan jumlah energi ikatan atom-atom dalam molekul tersebut. Untuk molekul kovalen yang terdiri dari dua atom seperti H2, 02, N2 atau HI yang mempunyai satu ikatan maka energi atomisasi sama dengan energi ikatan Energi atomisasi suatu senyawa dapat ditentukan dengan cara pertolongan entalpi pembentukan senyawa tersebut. Secara matematis hal tersebut dapat dijabarkan dengan persamaan :
DH reaksi = S energi pemutusan ikatan - S energi pembentukan ikatan
  = S energi ikatan di kiri - S energi ikatan di kanan
Contoh:
Diketahui : 
energi ikatan
C - H = 414,5 kJ/Mol
C = C = 612,4 kJ/mol
C - C = 346,9 kJ/mol
H - H = 436,8 kJ/mol

Ditanya: 

DH reaksi = C2H4(g) + H2(g) ®   C2H6(g)

DH reaksi  = Jumlah energi pemutusan ikatan - Jumlah energi pembentukan ikatan

= (4(C-H) + (C=C) + (H-H)) - (6(C-H) + (C-C))
= ((C=C) + (H-H)) - (2(C-H) + (C-C))
= (612.4 + 436.8) - (2 x 414.5 + 346.9)
= - 126,7 kJ

Our School ACTIVITIES

Akhir-akhir ini, di SMAN 1 ada cukup banyak kegiatan,lho.. Kegiatannya macam-macam, mulai dari paduan suara, tari, friendly match voli,dll. Berikut ini 'adalah merupakan' beberapa kegiatan tersebut.
1) Paduan Suara



Conni dan Lasma waktu lomba padus

 






























                                Well, waktu padus kemarin, tepatnya Rabu, 06 Oktober 2010, kami udah tampil maksimal. Cuma,yah,,kami hanya dapat juara 3.Padahal ni dandannya udah abis-abisan,lho...(hihihi).Tapi  gapapalah, mungkin emang udah nasibnya kayak gitu. Yang penting kami udah ngasih yang terbaik yang kami mampu.




        2) Tari


Kak Dita





mamiiiii  Friska

  
dina my friend  




















         3) Main Bola Volli
                                   Berikut ini beberapa pose lucu yang diambil waktu latihan voli, persiapan buat friendly match melawan kakak-kakak kelas dari kelas XII...



                                                                       gaya yg bagus
                                                                 ayo tangkap bolanya!
                                                                    ayo berusaha!!!!!
                                                                      bolanya terbang dech!
                                                               perhatiin bolanya baek2
                                                                     ayo! tangkap con!
                                                                      atraksi bang gopas!
                                                                saatnya menangkap bola!
                                                                        menunggu giliran



HUT RI ke-63


Kegiatan 17-an slalu di laksanakan di sekolah kami tapi, seitap pertandingan yang dilaksanakan kami jarang memenanginya. Ya, seperti pada gambar di samping walaupun pada pertandingan ini kami menang 3-0 (XI IPA-1 vs XII IPS -3) namun pada pertandingan selanjutnya kami mengalami yang namanya kekalahan dalam drama adu penalti versus XI IPS-2.

My daiLy activity

Senin-Sabtu
05.00 Bangun pagi, berdoa dulu..
05.10 Beresin kamar
05.30 Mandi dan berpakaian
06.00 Having breakfast
06.30 Berangkat sekolah
06.45 Nyampe di sekolahh, trus langsung senam pagi
07.00 Belajar
13.30 Pulang sekolah, makan siang
14.00 Masuk les sore
15.30 Pulang les
16.00 Nyampe di rumah, ganti pakaian, trus langsung bobo siang
17.00 Nyapu rumah
18.00 Mandi sore
18.30 Makan malam
19.00 Belajar
21.30 Nonton
22.30 Bobo


Minggu (the only free day for me ^_^)
06.00 Bangun pagi
06.30 Beres-beresin rumah
08.30 Sarapan pagi
09.00 Mandi n siap-siap buat ke gereja
09.30 Berangkat ke gereja
10.00 Masuk gereja
12.00 Pulang gereja
12.15 Makan siang
13.00 Nonton
15.00 Ngerjain pe-er
17.00 Mandi
17.30 OL, kalo gak main piano ato gitar
18.30 Makan malam
19.00 Belajar
21.00 OL
22.00 Bobo

Kamis, 14 Oktober 2010

Benda-benda Langit

Berikut di bawah ini adalah arti dasar yang sederhana dari benda-benda langit yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu meteor, meteorit, komet dan satelit :


A. Meteor
Meteor adalah benda langit yang masuk ke dalam wilayah atmosfer bumi yang mengakibatkan terjadinya gesekan permukaan metor dengan udara dalam kecepatan tinggi. Akibat adanya gesekan yang yang cepat tersebut menimbulkan pijaran api dan cahaya yang dari kejauhan kita melihatnya seperti bintang jatuh.
















B. Meteorit
Meteorit adalah benda-benda di luar angkasa dengan kecepatan yang cepat. Jumlah meteorit di angkasa raya tidak terhitung karena sangat banyak dengan berbagai bentuk, jenis, bahan kandungan, warna, sifat dan sebagainya.














C. Komet
Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari. Komet memiliki orbit garis edar sendiri yang bentuknya sangat lonjong. Komet biasa disebut sebagai bintang berekor karena sifatnya yang bercahaya terang dan memiliki ekor gas debu yang sangat panjang.












D. Satelit
Satelit adalah benda yang mengelilingi planet yang memiliki orbit peredaran sendiri. Satelit bersama planet yang dikelilinginya secara bersama-sama mengelilingi bintang. Bulan adalah satelit alami yang dimiliki oleh bumi yang bersama bumi mengelilingi matahari, sedangkan satelit palapa, satelit b1, dan sebagainya adalah satelit buatan manusia yang digunakan untuk tujuan tertentu seperti untuk komunikasi, mata-mata, riset, dan lain sebagainya.














E. Bintang
Bintang adalah benda langit luar angkasa yang memiliki ukuran besar dan memancarkan cahaya sebagai sumber cahaya. Bintang yang terdekat dengan bumi adalah matahari. Matahari dikelilingi oleh planet-planet anggota tata surya seperti pelanet bumi, merkurius, venus, mars, jupiter, saturnus, uranus, neptunus dan jupiter.












F. Planet
Planet adalah benda langit yang mengelilingi bintang sebagai pusat tata surya. Planet tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri namun dapat memantulkan cahaya. Planet yang dekat dengan bumi dapat kita lihat setiap hari dengan mata telanjang seperti planet venus yang disebut orang sebagai bintang fajar.
 

Sistem Ekskresi

Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa  metabolisme tubuh, seperti CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat. Beberapa istilah yang erat kaitannya dengan ekskresi :
- defekasi : yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makana yang disebut feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang tidakl diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba usus.
- ekskresi : yaitu pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh.
- sekresi : yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya mengandun genzim.
- eliminasi : yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari rongga yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang besar (usus).
    

Sistem Ekskresi pada Invertebrata

1.  Hewan Beresel Satu (Protozoa)
Belum mempunyai alat ekskresi khusus. Zat sisa di keluarkan melalui vakoula kontraktil (rongga berdenyut) yang berfungsi untuk mengatur kadar airt dalam sel sehingga nilai osmosis isi sel tetap terpelihara.
2.  Cacing Pipih (Platyhelmintes)
Alat eksresi berupa protonefridium yang mempunyai sel api (flame cel) berflagel. Flagel berfungsi menggerakan air ke sel api pada sepanjang saluran ekskresi.
Air dan zat sisa masuk ke dalam sel api yang selanjutnya dikeluarkan melalui lobang nefridiofor. Sebagian sisa nitrogen tidak masuk ke saluran ekskresi tetapi masuk ke sistem pencernaan yang selanjutnya diekskresikan melalui mulut.
3.  Cacing Tanah (Annelida)
Alat ekskresi berupa nefridium. Metanefridium terdapat sepasang pada tiap segmen kecuali segmen terakhir. Metanefridium memiliki dua lobang saluran yaitu nefrostom di anterior dan nefrostom di posterior.
Cairan tubuh mengalir melalui nefridium, zat yang diperlukan tubuh seperti air, zat makanan dan ion-ion diserap dan diedarkan ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran  dan zat sisa (sampah nitrogen ) diekskresikan melalui nefridioifor. 
4.  Belalang (Insecta)
Alat ekskresi berupa tubulus malpighi yang terletak di antar usus tengah dan usus belakang. Pembuluh  malpighi berfungsi sebagai ginjal. Serangga juga mempunyai sistem trakea yang berfungsi sebagai paru-paru dan pengeluaran zat sisa berupa CO2.
Darah (hemolimfa) mengalir melalui pembuluh malpighi. Bahan yang mengandung nitrogen diendapkan sebagai asam urat, sedang air dan garam diserap kembali secara osmosis dan transpor aktif.  Asam urat dan sisa ari masuk  ke usus halus dan sisa air diserap kembali. Kristal asam urat dieksresikan bersama feses melalui anus.

Sistem Ekskresi pada Manusia

1.  Ginjal (ren)
Ginjal merupaka alat pengeluaran sisa metabolisme dalam bentuk urine yang di dalamnya mengandung air, amoniak (NH3), ureum, asam urat dan garam mineral tertentu. Penderita diabetes miletus urine mengandung glukosa.
Fungi ginjal :
- mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh, antara lain :                 -  urea, asam urat, amoniak, creatinin
                           -  garam anorganik
                           -  bacteri dan juga obat-obatan
- mengekskresikan gula kelebihan gula dalam darah
- membantu keseimbangan air dalam tubuh, yaitu mem-pertahankan tekanan osmotik ektraseluler
- mengatur konsentrasi garam dalam darah dan keseim-bangan asam basa darah.
Anatomi ginjal, meliputi :
Lapisan luar (korteks/ kulit ginjal) yang mengandung kurang lebih 1 juta nefron. Tiap nefron terdiri atas badan malpighi (badan renalis) yang tersusun dari kapsula bowman dan glomerulus.
Lapisan dalam (medula/ sumsum ginja) yang terdiri atas tubulus kontorti yan gbermuara pada tonjolan papila di ruang (pelvis renalis). Tubulus kontorti terdiri atas tubulus kontorti proksimal dan tubulus kontorti distal.
Gb. Ginjal















Proses pembentukan urine :
Terdapat 3 proses penting yang berhubungan dengan proses pembentukan urine, yaitu :
-    Filtrasi (penyaringan) : kapsula bowman dari badan malpighi menyaring darah dalam glomerus yang mengandung air, garm, gula, urea dan zat bermolekul besar (protein dan sel darah) sehingga dihasilkan filtrat glomerus (urine primer). Di dalam filtrat ini terlarut zat yang masih berguna bagi tubuh maupun zat yang tidak berguna bagi tubuh, misal glukosa, asm amino dan garam-garam.
-    Reabsorbsi (penyerapan kembali) : dalam tubulus kontortus proksimal zat dalam urine primer yang masih berguna akan direabsorbsi yang dihasilkan filtrat tubulus (urine sekunder) dengan kadar urea yang tinggi.
-    Ekskesi (pengeluaran) : dalam tubulus kontortus distal, pembuluh darah menambahkan zat lain yang tidak digunakan dan terjadi reabsornsi aktif ion Na+ dan Cl- dan sekresi H+ dan K+. Di tempat sudah terbentuk urine yang sesungguhnya yang tidak terdapat glukosa dan protein lagi, selanjutnya akan disalurkan ke tubulus kolektifus ke pelvis renalis.
Dari kedua ginjal, urine dialirkan oleh pembuluh ureter ke kandung urine (vesika urinaria) kemudian melalui uretra, urine dikeluarkan dari tubuh.
Hal yang perlu diperhatikan meliputi :
- dalam keadaan normal urine tidak mengandung glukosa dan protein
- diabetes melitus terjadi karena adanya glukosa dalam urine yang disebabkan kekurangan hormon insulin
- banyak urine yan gdikeluarkan tergantung dari banyaknya air yang diminum dan kadar ADH
Gangguan pada ginjal :
- nefritis : disebabkan gangguan pada nefron karena infeksi kuman, akibatnya kadar ureum dalam darah meningkat. Nefritis dapat menimbulkan uremia, yaitu adanya uriene yang masuk ke dalam darah, sehingga menyebabkan penyerapan air terganggu dan tertimbun di kaki yang disebut oedema.
- diabetes melitus (kencing manis) : disebabkan kekuranga insulin, akibatnya kadar glukosa darah meningkat.
- diabetes inspidus (penyalit kuning) : disebabkan tidak ada hormon ADH, akibatnya urine  meningkat.
- albuminuria : disebabkan adanya protein dalam urine, akibatnya kerusakan atau iritasi sel ginjal karena infeksi.
- batu ginjal : disebabkan kekurangan minum dan sering menahan kencing, akibatnya mengendap menjadi batu ginjal.
- polyuria : yaitu urine yang dikeluarkan sangat banyak dan encer, disebabkan kemampuan nefron untuk mengadakan reabsorbsi sangat rendah atau gagal.
- oligouria : yaitu urine yang dikeluarkan sangat sedikit bahkan tidak berurine, disebabkan oleh kerusakan ginjal secara total.

2.  Kulit
Merupakan lapisan terluar dari tubuh kita, yang tediri dari 2 lapisan yaitu lapisan epidermis (luar) dan dermis (dalam).
Epidermis,terdiri :
- stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu mengelupas.
- stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk
- stratum granulosum, mengandung pigmen
- stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar
Dermis (korium), terdiri :
- akar rambut
- pembuluh darah
- syaraf
- kelenjar minyak (glandula sebasea)
- kelenjar keringat (glandula sudorifera)
- lapisan lemak, terdapat di bawah dermis yang berfungsi melindungi tubuh dari pengaruh suhu luar
Gb. kulit















3.  Paru-paru (pulmo)
Penguraian karbohidrat (glukosa) dan lemak kecuali menghasilkan energi akan menghasilkan zat sisa berupa CO2 dan H2O yang akan dikeluarkan lewat paru-paru. 
Seseorang yang berada dalam daerah dingin waktu ekspirasi akan tampak menghembuskan uap. Uap tersebut sebenarnya merupakan carbondioksisa dan uap air yang dikeluarkan saat terjadi pernafasan.
Gb.



 













4.  Hati (hepar)
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, terdapat di rongga perut sebelah kanan atas, berwarna kecoklatan. Hati mendapat suplai darah dari pembuluh nadi (arteri hepatica) dan pembuluh gerbang (vena porta) dari usus. Hati dibungkus oleh selaput hati (capsula hepatica). Hati terdapat pembuluh darah dan empedu yang dipersatukan selaput jaringan ikat (capsula glison). Hati juga terdapat sel-sel perombak sel darah merah yan gtelah tua disebut histiosit.
 Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernih kehijauan, di dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garam empedu, kolesterol dan juga bacteri serta obat-obatan. Zatr warna empedu terbentuk dari rombakan eritrosit yang telah tua atau rusak akan ditangkap histiosit selanjutnya dirombak dan haeglobinnya dilepas.
Fungsi hati :
- menyimpan kelebihan gula dalam bentuk glikogen (gula otot)
- merombak kelebihan asam amino (deaminasi)
- menawarkan racun
- membentuk protombin dan fibrinogen
- membentuk albumin dan globulin
- mengubah provitamin A menjadi vitamin A
- tempat pembentukan urea
- menghasilkan empedu
- tempat pembentukan dan penghancuran eritrosit yang telah tua 

















5.  Usus besar (colon)
Merupakan alat ekskresi pada poros usus (regtum) untuk pengeluaran atau defekasi logam berat sisa pencernaan. 




Sistem Sirkulasi pada Hewan dan Manusia

A.       Sistem Sirkulasi pada Hewan

     
Sistem sirkulasi pada hewan dibedakan menjadi 3, yaitu  :
Sistem difusi : terjadi pada avertebrata rendah seperti paramecium, amoeba maupun hydra belum mempunyai sistem sirkulasi berupa jantung dengan salurannya yang merupakan jalan untuk peredaran makanan. Makanan umumnya beredar keseluruh tubuh karena adanya aliran protoplasma.
Sistem peredaran darah terbuka : jika dalam peredaran-nya darah tidak selalu berada di dalam pembuluh.
         Misal : Arthropoda
Sistem peredaran darah tertutup : jika dalam peredaran-nya darah selalu berada di dalam pembuluh.
         Misal : Annelida, Mollusca, Vertebrata.

1.     Porifera
Belum memiliki sistem sirkulasi khusus, tubuhnya terdiri atas dua lapisan sel, lapisan dalam terdiri atas sel-sel yang disebut koanosit. Koanosit berfungsi menangkap makanan secara fagosit yang selanjutnya disebarkan keseluruh tubuh oleh amoebosit.

2.     Hydra
Pada dinding sebelah dalam dari tubuh Hydra berfungsi sebagai pencerna dan juga berfungsi sebagai sirkulasi.

3.     Platyhelminthes
Sel mesenkim berrfungsi membantu distribusi makanan yang telah dicernakan. Makanan yang tidak dicerna dikeluarkan melalui mulut, misal pada Planaria.

4.     Annelida
Memiliki sistem peredaran darah tertutup, yang terdiri dari pembuluh darah dorsal, pembuluh darah ventral dan lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung, misal pada cacing tanah (Pheretima).
Arah aliran darah :
Lengkung aorta   à  pembuluh ventral  à   kapiler (seluruh jaringa tubuh)  à  pembuluh dorsal  à              lengkung aorta (pembuluh jantung).
Oksigen diabsorbsi melalui kulit dan dibawa pembuluh kapiler menuju ke pembuluh dorsal. Pertukaran darah terjadi paad kapiler. Darah cacing tanah mengandung haemoglobin yang terlarut dalam cairan darahnya.

5.     Mollusca
Memiliki sistem peredaran darah tertutup. Jantung pada hewan ini sudah terdapat atrium (serambi) dan ventrikel (bilik) serta terdapat pembuluh darah vena dan arteri, misal pada keong (Pila globosa).

6.     Arthropoda
Memiliki sistem peredaran darah terbuka. Jantung disebut jantung pembuluh. Darah dan cairan tubuh serangga disebut hemolimfa.
Arah aliran darah :
Bila jantung pembuluh berdenyut maka hemolimfe mengalir melalui arteri ke rongga tubuh à                                 jaringan tubuh tanpa melalui kapiler à                                  jantung pembuluh melalui ostium.
Fungsi hemolimfa adalah mengedarkan zat makanan ke sel-sel. Hemolimfe tidak mengandung haemoglobin sehingga tidak mengikat oksigen dan darah tidak berwarna merah. O2 dan CO2 diedarkan melalui sistem trakea.
                      
7.     Pisces
Jantung ikan terdiri :
-  2 ruang     :  meliputi 1 atrium (serambi) dan 1 ventrikel (bilik)
-  Sinus venosus  :  yang menerima darah dari vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.
Arah aliran darah  :
Darah dari jantung keluar melalui aorta ventral menuju insang. Di insang aorta bercabang menjadi arteri brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler (terjadi pertukaran gas yaitu pelepasan CO2 dan pengambilan O2 dari air. Dari kapiler insang darah mengalir ke aorta dorsal, kemudian ke kapiler seluruh tubuh untuk memberikan O2 dan sari makanan serta mengikat CO2 . Selanjutnya darah kembali ke jantung melalui vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.
Peredaran ikan termasuk peredaran darah tunggal (dalam satu kali peredarannya, darah melalui jantung satu kali).

8.     Amphibia
Jantung katak terdiri :
-  3 ruang            :  2 atrium dan 1 ventrikel
-  Sinus venosus  :  menampung darah dari pembuluh
                     besar yang akan masuk ke atrium kanan.
Arah aliran darah  :
Darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri. Darah yang miskin O2 masuk ke atrium kanan dengan perantaraan sinus venosus. Dari atrium darah masuk ke ventrikel sehingga terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan darah yang miskin O2 . Dari ventrikel darah yang kaya O2 dipompa ke jaringan tubuh dan pada saat darah yang miskin O2 dialirkan ke paru-paru ke kulit untuk memperoleh O2.
Peredaran darah katak termasuk peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah melewati jantung 2 kali).

9.     Reptilia
Jantung reptilia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu  :
-  2 atrium         :  -  1 atrium dekster (serambi kanan)
                             -  1 atrium sinister (serambi kiri)
-  2 ventrikel     :  -  1 ventrikel dekster (bilik kanan)
                             -  1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan belum sempurna.
Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.
Pada buaya, sekat ventrikel terdapat suatu lobang yang disebut foramen panizzae yang memungkinkan pemberian O2 ke alat pencernaan dan untuk keseimbangan tekanan dalam jantung sewaktu penyelam di air.
         
10.  Aves
Jantung aves terbagi menjadi 4 ruang, yaitu  :
-  2 atrium         :  -  1 atrium dekster (serambi kanan)
                             -  1 atrium sinister (serambi kiri)
-  2 ventrikel     :  -  1 ventrikel dekster (bilik kanan)
                             -  1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan  sempurna sehingga tidak terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2 . Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.

11.  Mamalia
Jantung mamlia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu  :
-  2 atrium         :  -  1 atrium dekster (serambi kanan)
                             -  1 atrium sinister (serambi kiri)
-  2 ventrikel     :  -  1 ventrikel dekster (bilik kanan)
                             -  1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan  sempurna sehingga tidak terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2 . Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.
 

B.       Sistem Sirkulasi pada Manusia


Fungsi darah :
1.        Sebagai alat transport :
-  O2 dari paru-paru diangkut keseluruh tubuh
-  CO2 diangkut dari seluruh tubuh ke paru-paru
-  Sari makanan diangkut dari jonjot usus ke seluruh
   jaringan yang membutuhkan.
-  zat sampah hasil metabolisme dari seluruh tubuh
   ke alat pengleluaran.
-  Mengedarkan hormon dari kelenjar endokrin (ke-
   lenjar buntu) ke bagian tubuh tertentu.
2.        Mengatur keseimbangan asam dan basa
3.        Sebagai pertahanan tubuh dari infeksi kuman
4.        Untuk mengatur stabilitas suhu tubuh

1.     Sel-sel darah (bagian padat)
a.     Eritrosit (sel darah merah)
Tidak berinti, mengandung Hb (protein yang mengandung senyawa hemin dan Fe yang mempunyai daya ikat terhadap O2 dan CO2), bentuk bikonkav, dibuat dalam sumsum merah tulang pipih sedang pada bayi dibentuk dalam hati. Dalam 1 mm3 terkandung ± 5 juta eritrosit (laki-laki) dan  ± 4 juta eritrosit (wanita).
Setelah tua sel darah merah akan dirombak oleh hati dan dijadikan zat warna empedu (bilirubin).
b.     Leukosit (leukosit)
Mempunyai inti, setiap 1 mm3 mengandung 6000 – 9000 sel darah putih, bergerak bebas secara ameboid, berfungsi melawan kuman secara fagositosis, dibentuk oleh jaringan retikulo endothelium disumsum tulang untuk granulosit dan kelenjar limpha untuk agranulosit.
Leukosit, meliputi  :
-                  Granulosit :  merpakan sel darah putih yang
     bergranula  :
Neutrofil : granula merah kebiruan, bersifat fagosit.
Basofil : granula biru, fagosit.
Eosinofil : granula merah, fagosit.
-  Agranulosit : merupakan sel darah putih yang
     sitoplasmanya tidak bergranula  :
Monosit : inti besar, bersifat fagosit, dapat bergerak cepat.
Limphosit : inti sebuah, untuk imunitas, tidak dapat bergerak.   
c.      Trombosit (sel darah pembeku)
Tidak berinti dan mudah pecah, bentu tidak teratur, berperan dalam pembekuan darah, keadaan normal 1 mm3 mengandung 200.000 – 300.000 butir trombosit.
Mekanisme pembekuan darah :
                                                                                                             mengeluarkan  
a.  Trombosit pecah                               tromboplastin/
                              faktor antihemofili   trombokinase.




b.  Protombin                                   trombin
                        Ca++  dan Vit.K


c.  Fibrinogen                                   fibrin

Untuk keperluan tertentu, misal dalam proses pengambilan darah dari donor, maka pembekuan darah dapat dihindarkan dengan jalan  :
- Mendinginkan darah mendekati titik bekunya. Tujuannya untuk menhalangi pembentukan trombin.
-  Memberi garam natrium oksalat atau natrium sitrat. Tujuan mengendapkan ion Ca, sehingga pengubahan protrombin menjadi trombin terhambat.
-  Pemberian heparin atau dikumarol yang merupakan zat antikoagulan (anti pembekuan darah). Zat ini digunakan untuk mencegah pembekuan darah dalam transfusi darah dan pada saat operasi.
-  Mencegah persentuhan dengan permukaan yang kasar, misal menggunakan alat pengambil darah yang sangat tajam dan permukaan alat yang licin dan halus.

2.     Plasma darah (cairan darah)
a.      Protein, meliputi :
-  fibrinogen : untuk pembekuan darah
-  albumin : menjaga tekanan osmotik darah
-  globulin : membentuk zat kebal / zat antibodi
Berdasarkan kerjanya zat anti dibedakan :
-  prepsipitin : kerjanya menggumpalkan darah
-  lisin  : memecah antigen
-  antitoksin : menetralkan racun
b.     Sari-sari makanan, meliputi :
-  glukosa
-  asam amino
-  asam lemak
-  gliserin
c.      Garam mineral, meliputi :
-  kation  :  Na+, K++, Ca++, Mg++
-  anion   :  Cl-, HCO3-, PO4-
d.     Zat hasil produksi sel, meliputi :
-  hormon
-  enzim
-  antibodi
e.      Zat hasil sisa metabolisme, meliputi :
-  urea
-  asam ureat
f.      Gas-gas pelepasan, meliputi  :
-  O2
-  CO2
-  N2           

Golongan Darah

Terdapat 3  sistem penggolongan darah pada manusia :
1.     Sistem MN  : golongan darah digolongkan menjadi 3 yaitu M, MN dan N.
2.     Sistem Rh (Rhesus) : golongan darah manusia di golongkan menjadi 2 yaitu Rh+ dan Rh-.
Orang bergolongan Rh+ di dalam eritrositnya terkandung aglutinogen Rhesus, 85% dimiliki orang berkulit berwarna. Sedang yang bergolongan Rh- dalam eritrositnya tidak terdapat aglutinogen Rhesus, 85% dimiliki orang berkulit putih.
Apabila bayi bergolongan Rh+ berada dalam kandungan ibu bergolongan RH- , dimanadareah ibu sudah terbentuk zat anti Rh+ , maka tubuh bayi akankemasukan zat anti Rh+, dan anak itu akan menderita penyakit kuning sejak lahir yang disebut erythroblastosis foetalis (sel-sel darah merahnya tidak dapat dewasa).
3.     Sistem A, B, O  :  Dr. Landsteiner dan Donath membedakan glongan darah manusia menjadi 4, yaitu A, B, AB dan O.
Golongan darah A : sel darah merahnya mengandung aglutinogen A, sedang dalam plasmanya terdapat aglutinin b atau zat anti B.
Golongan darah B : sel darah merahnya mengandung aglutinogen B, sedang dalam plasmanya terdapat aglutinin a atau zat anti A.
Golongan darah AB : sel darah merah mengandung aglutinogen A dan B, sedang dalam plasmanya tidak terdapat aglutinin a dan b.
Golongan darah O : sel darah merahnya tidak terdapat aglutinogen A dan B, tetapi plasma nya mengandung aglutinin a dan b.
Aglutinogen (antigen) berarti zat yang digumpalkan, sedang aglutinin (zat anti) berarti zat yang menggumpalkan.





D
O
N
O
R

RESPIEN
A g l u t i n i n
A
B
AB
O
Aglutinin
b
a
-
ab

A
B
AB
O


-
+
+
-

+
-
+
-

-
-
-
-

+
+
+
-

Keterangan : 
+       =  terjadi penggumpalan
-           =  tidak terjadi penggumpalan

Secara teori golongan daran AB dapat menerima semua golongan darah disebut respien universal, dan golongan adrah O dapat memberi kepada semua golongan darah disebut donor universal.

Alat Peredaran Darah


Alat peredaran darah terdiri atas jantung (cor) dan pembuluh (vasa darah).
1.     Jantung (cor)
Merupakan alat pemompa darah. Jantung terdiri dari otot jantung (miokardium), selaput jantung (perikardium) dan selaput yang membatasi ruangan jantung (endokardium).
Otot jantung mendapatkan zat makanan dan O2 dari arah melalui arteri koroner. Peristiwa penyumbatan arteri koroner disebut koronariasis.
Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel.
-  Atrium (serambi)
   Merupakan ruangan tempat masuknya darah dari pembuluh balik (vena). Atrium kanan (dekter) dan atrium kiri (sinister) terdapat katup valvula bikuspidalis. Pada fetus antara atrium kanan danatrium kiri terdapat lubang disebut foramen ovale.
-  Ventrikel (bilik)
   Ventrikel mempunyai otot lebih tebal dari atrium, dan ventrikel kiri lebih tebal daripada ventrikel kanan, karena berfungsi memompakan darah keluar jantung.  Antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri terdapat katup valvula trikuspidalis.
Saat ventrikel berkontraksi, darah dari ventrikel kiri yang kaya O2 dipompakan menuju aorta. Sedangkan darah dari ventrikel kanan yang kaya CO2 dipompakan melalui arteri paru-paru (arteri pulmonalis). Bila ventrikel mengendur (relaksasi) maka jantung akan menerima darah vari vena cava superior, dan vena cava inferior yang kaya CO2 masuk ke dalam atrium kanan. Sedangkan darah dari pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis) yang kaya O2 masuk ke atrium kiri.
Pada jantung yang mengempis (kontraksi) maka tekanan jantung menjadi maksimum disebut sistole. Keadaan jantung yang relaksasi (mengendur) maksimum, maka tekanan ruang jantung menjadi minimum disebut diastole.
Jantung manusia berdenyut kira-kira 70 – 80 kali setiap menit, sehingga dalam sehari ± 100.000 kali. Pada bayi yang baru lahir berdenyut ± 130 setiap menit. Umur 20 tahun  ± 72 / menit dan 45 tahun ± 75 / menit.
2.   Pembuluh darah
-  Pembuluh nadi (arteri) :  pembuluh darah yang membawa darah dari jantung.
-  Pembuluh vena (balik) : pembuluh darah yang membawa darah ke jantung.

Perbedaan antara arteri dan vena.


Obyek


Arteri  (pembuluh nadi)

Vena (pembuluh balik)

Dinding
Aliran
Darah

Tekanan

Letak
Katup


Nama



Tebal, elastis
Meninggalkan jantung
Kaya O2 kecuali arteri pulmonalis.
Jika terpotong darah memancar.
Agak ke  dalam
Hanya satu dipangkal aorta.

Sesuai dengan organ yang dituju.

Tipis, kurang elastis
Menuju ke jantung
Kaya CO2 kecuali vena pulmonalis.
Jika terpotong, darah hanya menetes.
Di permukaan tubuh
Banyak terdapat di sepanjang vena yang besar.
Sesuai dengan organ yang ditinggalkan.

Macam-macam peredaran darah  :
1.   Peredaran darah kecil, melalui  :
      Ventrikel kanan  à  arteri pulmonalis  à  paru-paru  à vena pulmonalis  à  atrium kiri.
      Atau :
      Jantung  à  paru-paru  à jantung 
2.   Peredaran darah besar, melalui  :
      Ventrikel kiri  à  aorta   à  arteri  à  arteriola  à  kapiler  à  venula  à  vena  à  vena cava superior dan vena cava inferior  à  atrium kanan.
      Atau  :
      Jantung  à  seluruh tubuh  à jantung
3.   Sistem portae
      Darah sebelum masuk kembali ke jantung terlebih dahulu masuk ke dalam suatu organ yang disebut sistem portae.
      Pada mamalia/ manusia hanya terdapat satu sistem portae yaitu sistem portae hepatica.

Pembuluh limpha (pembuluh getah bening)

1.   Pembuluh limpha dada kanan (ductus limfaticus dekster).
      Menerima aliran limpha dari daerah kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, lengan kanan yang bermuara di pembuluh balik di bawah selangka kanan.
2.   Pembuluh limpha dada kiri (ductus thoracikus).
      Menerima aliran limpha dari bagian lain danbermuara di pembuluh balik di bawah selangka kiri. Pembuluh inimerupakan tempat bermuaranya pembuluh-pembuluh kil atau pembuluh lemak, yaitu pembuluh yang mengumpulkan asam lemak, yang diserap oleh usus.
Pada kelenjar limpha dibuat sel-sel darah putih limfosit yang berperan dalam pemberantasan kuman penyakit.
Perbedaan peredaran limpha dengan peredaran darah





Peredaran darah


Peredaran limpha
( limpha )

1.

2.


3.

4.

5.

Sistem per-edaran.
Yang dialir kan.

Tenaga pendorong.
Zat yang di angkut.
Pembuluh-nya

Tertutup

Darah, berwarna merah.

Kontraksi otot jantung.
O2, CO2, protein, gula.
Arteri dan vena.

Terbuka

Getah bening, ber-warna kuning ke-putihan.
Kontraksi otot rangka.
Lemak (asam lemak + gliserin).
Pembuluh getah be-ning (duktus torak-sikus dan duktus limfatikus dekster)



Gangguan pada sistem sirkulasi

1.        Hemofili : darah sukar membeku akibat faktor keturunan (genetis).
2.        Anemia : penyakit kurang darah, akibat kandungan Hb rendah, kurangnya eritrosit atau menurunnya volume darah dari normal.
3.        Polistemia : kelebihan eritrosit akibat meningkatnya viskositas (kekentalan) darah.
4.        Leukimia : kanker darah, akibat bertambahnya leukosit yang tidak terkendali.
5.        Leukopenia : menurunnya jumlah leukosit karena infeksi kuman tifus sehingga eritrosit dapat menurun hingga 3000 per mm3.
6.        Thalasemia : rendahnya daya ikat eritrosit terhadap O2 karena kegagalan pembentukan haemoglobin (eritrosit pecah). Penyakit ini genetis.
7.        Sklerosis : pengerasan pembuluh nadi akibnat endapan senyawa lemak atau zat kapur.
Aterosklerosis, bila endapannya lemak.
Arteriosklerosis, bila endapannya zat kapur.
8.        Trombus & embolus : penyakit jantung yang disebabkan oleh penggumpalan di dalam arteri koroner.
9.        Koronarialis :  penyempitan arteri koroner pada jantung.
10.     Varises :  pelebaran pembuluh vena dan umumnya di bentis, sedang yang di anus disebut ameien (hemoroit).
11.     Hipertensi :  tekanan darah tinggi.
12.     Hipotensi :  tekanan darah rendah.
13.     Eritroblastosis fetalis : penyakit kuning bayi, karena kerusakan darah bayi yang baru lahir akibat kemasukan aglutinin dari luar.
14.     Blue baby : bayi warna biru waktu lahir akibat kelainan jantung (foramen ovale tidak menutup).  
               
C.      Sistem Imunitas (Kekebalan) pada Manusia

Sel darah putih bertanggungjawab dalam respons kekebalan. Jika ada zat asing (kuman) masuk ke dalam tubuh, maka beberapa leukosit akan membuat antibodi. Antibodi adalah protein sederhana (gamaglobulin) yang dihasilkan oleh limphosit atau larut ke dalam plasma darah sebagai reaksi terhadap serangan suatu antigen.


Macam-macam kekebalan tubuh :
1.   Kekebalan aktif : kekebalan tubuh yang diperoleh karena tubuh membuat antibodi sendiri, meliputi :
      -  kekebalan aktif buatan :  kekebalan  tubuh  yang  di
                peroleh setelah mendapatkan vaksinasi.
      -  kekebalan aktif alami :   kekebalan  tubuh   yang  di
                peroleh setelah seseorang sembuh dari sakit.
2.   Kekebalan pasif :  kekebalan yang terjadi bukan karena tubuh membuat antibodi sendiri, meliputi :
      -  kekebalan pasif buatan :  diperoleh   setelah   tubuh
                mendapat  antibodi   sudah   jadi   yang  terlarut
                dalam serum.  Kekalan  ini  bersifat  sementara.
                Misal suntikan ATS (Anti Tetanus Serum).
      -  kekebalan pasif alamiah : bila kekebalan diperoleh
                dari ibu selama di dalam kandungan.
                Antibodi masuk dari ibu  ke fetus  melalui  pla-
                senta atau melalui air susu (ASI) setelah lahir.